Little Women by Louisa May Alcott
"Kisah kehidupan keluarga March yang mempunyai empat orang putri, tinggal di daerah Concord, Amerika Serikat pada abad ke-19. Meg yang cantik, Jo yang tomboi, Beth yang rapuh, dan Amy yang artistik. Bersama Laurie, pemuda tetangga yang menjadi teman mereka sejak kecil, keempatnya disini berusaha meraih impian masing-masing di tengah kondisi keluarga yang berat dan tengah ditinggal sang ayah yang harus ikut berperang."
Judul : Little Women
Pengarang : Louisa May Alcott
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014
ISBN : 9786020310367
Tebal Halaman : 376
Ukuran : 20 x 13,5
Benar-benar ketidaksengajaan yang menyenangkan ketika menemukan buku ini di Lantai 3 Perpustakaan Daerah Samarinda. Ketika menemukannya aku seperti merasakan sensasi meminum soda, sedikit meletup-letup, karena aku familiar dengan judulnya (salah satu film yang dibintangi oleh Emma Watson! Maklum, Pottermore). Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung meminjamnya. Awalnya agak susah memahami bukunya karena ceritanya dimulai dengan percakapan antar 4 tokoh utamanya sekaligus. Akhirnya, aku memutuskan berhenti dan menonton filmnya dahulu, untuk memberikan gambaran tokoh-tokohnya (sayangnya aku menonton filmnya di Telegram yang ilegal, semoga aku cepat bisa membeli filmnya yang legal, aamiin).
Setelah menonton filmnya, aku mendapatkan gambaran tentang tokohnya dan tinggal mengikuti alur cerita novelnya. Bahasa yang klasik agak menjadi hambatan karena aku kurang terbiasa dengannya, tapi sejalan dengan tiap lembar yang aku baca, hal ini bisa diatasi walau kadang masih perlu membaca dan mengulang lagi satu paragraf untuk paham maksudnya.
Karena aku sudah menonton filmnya, aku jadi mencari-cari bagaimana scene film digambarkan di sebuah novel, tapi aku terkejut karena sampai lembar terakhir bukunya, aku tak bisa menemukan adegan My Own Book Scene ketika Jo pergi ke penerbitan dan membicarakan tentang penerbitan bukunya.
Ooops, karena terlalu excited aku jadi lupa memperkenalkan para tokoh, para gadis March, yang ada di buku ini. Anak pertama, Meg yang cantik (Emma Watson yang memerankannya di film tahun 2019, aku tidak akan memprotes pemilihan aktris ini :"v). Anak kedua, Jo yang tomboi dan suka menulis. Anak ketiga, Beth yang baik hati dan menyukai musik. Anak terakhir Amy yang suka melukis. Kisah mereka yang berlatar belakang abad-19 membuatku melihat dunia baru yang mana sekolah belum se-wajib sekarang, dimana nak-anak sudah mulai bekerja di usia dini.
Keseharian mereka yang sangat berbeda denganku dan mungkin kebanyakan anak-anak zaman kini membuatku betah untuk membacanya. Bagaimana mereka bersikap terhadap berbagai keadaan. kelakuan mereka yang kadang kocak dan tak dapat kubayangkan. Mereka membuat teater mereka sendiri di rumah, membuat perkumpulan dan menulis surat kabar, membuat klub "lebah sibuk" yang diisi dengan kesibukan mereka masing-masing dan tokoh Laurie, si anak laki-laki tetangga yang melengkapi kisah mereka dengan keriangan dan keisengan, kadang juga kebijakan. Kadang.
Tak melulu soal kekocakan mereka, benar-benar seperti membaca otobiografi yang lengkap, kemalangan juga menghampiri mereka. Mulai dari mereka jatuh miskin, ayah mereka pergi ke medan perang dan jatuh sakit hingga Beth si baik hati harus bertarung melawan penyakit yang sudah merengut nyawa tetangga mereka yang lain.
Membaca buku ini seperti membuat lengkap film yang seperti potongan puzzle. Menceritakan lebih detail dan penuh pelajaran yang dapat diambil (dalam kasusku aku ingin belajar lebih anggun dan baik hati dalam menjalani hidup ini) juga memberikan ide aktivitas yang bisa dilakukan ketika waktu luang.
Oh ya, kenapa aku tidak bisa menemukan adegan My Own Book Scene di buku Little Women adalah karena buku ini ternyata berseri dan memiliki buku lanjutan. :"v Berasa dapat plot twist hidup. Buku Little Women dikhususkan untuk cerita masa kanak-kanak para gadis March dan buku selanjutnya Good Wives untuk menceritakan fase kehidupan dewasa mereka.
Aku sudah membeli buku Good Wives, aku akan menceritakannya di postingan selanjutnya. Aku juga ingin menceritakan penulisnya Louisa May Alcott yang tiba-tiba membuatku tertarik untuk mengulik lebih jauh tentang kisah hidupnya.
Good Night, my Friends
Komentar