Blurb: Bagaimana seandainya akhir bukanlah akhir?
Suatu pagi di Coldwater, Michigan, telepon-telepon mulai berdering. Para peneleponnya berkata mereka menelepon dari surga. Mukjizatkah ini? Atau olok-olok kejam? Ketika berita ini menyebar, banyak orang mulai berdatangan ke Coldwater untuk ikut membuktikan.
Pada saat yang sama Sully Hardings, pilot yang telah kehilangan nama baiknya, baru bebas dari penjara dan mendapati kota tempat tinggalnya sedang mengalami "demam mukjizat." Bahkan anaknya yang masih kecil membawa-bawa ponsel mainan karena berharap ditelepon ibunya dari surga.
Ketika telepon-telepon ini makin sering terjadi, dan bukti adanya kehidupan di alam baka mulai terkuak, kota itu––dan dunia––mulai berubah. Hanya Sully yang tidak percaya. Baginya, tidak ada apa-apa lagi setelah dunia yang penuh kesedihan ini. Dan dia bertekad untuk membuktikannya, bagi anaknya dan bagi dirinya sendiri.
Dalam The First Phone Call from Heaven, Mitch Albom bertutur dengan fasih tentang kisah cinta, sejarah, dan keyakinan; suatu misteri mendebarkan dan perenungan tentang kekuatan hubungan antarmanusia.
"Kadang-kadang cinta menyatukan kita, bahkan apabila hidup memisahkan kita." -hlm 196
Alexander Bell mungkin sudah menemukan telepon, tapi tak pernah mengalami dampak anehnya terhadap hubungan-hubungan antarmanusia. Karena Mabel, belahan jiwanya, tuli, jadi dia tak pernah menerima telepon sama sekali, dan Bell tak pernah mendengar suara istrinya menjadi datar, atau bosan, atau jauh, tak pernah mengalami ketidaknyamanan ketika kita mendengar tapi tak bisa melihat wajah orang-orang yang kita sayangi, dan harus menerjemahkan kekecewaan mereka dengan satu pertanyaan tunggal: Ada masalah apa?
Sepotong-sepotong kisah tentang kehidupan Alexander Graham Bell, memberikan bumbu tersendiri dalam buku ini, memberikan sedikit fakta sejarah yang jarang diketahui tapi tak melenceng dari cerita dan membuatnya lebih apik karena saling bertaut.
4 dari 5 untuk buku ini, 1 sisanya untuk neraka yang tak pernah dibahas dan kalimat di halaman 374: "Gereja-gereja, sinagoga-sinagoga, mesjid-mesjid, dan kuil-kuil dibanjiri para pengikut yang ingin bertaubat." 😐 Rasanya Mesjid tidak akan dibanjiri oleh para pengikut yang ingin bertaubat hanya karena "telepon dari surga" karena kita diajarkan bahwa kita harus melewati fase alam kubur dan banyak fase lain dulu sebelum sampai ke surga.
p.s kartu perpustakaanku ternyata terjatuh di perpustakaan dan ada di resepsionis. Betapa awkward-nya..
Komentar